Kamis, 19 April 2012

Teknik Menulis Judul Cerpen Paling Topcer



Oleh Joni Lis Efendi
www.menulisdahsyat.blogspot.com

Diskusi kita kali ini tentang judul cerpen. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis judul cerpen supaya lebih menarik, sesuai dengan isi dan elegan alias bisa dibawa ke atas (kalo dibawa ke tengah bisa kelelap alis tenggelam, hehe ...)

Hal yang harus diperhatikan:
1. Kata-kata yang menarik, enak didengar telinga dan nyaman dilihat mata.
2. Sesuai dengan isi cerpen.
3. Terdiri dari 1-4 kata, supaya lebih mudah diingat pembaca dan memberikan efek visualisasi yang kuat di imajinasi pembaca. Coba bandingkan: Menangkap Hantu (judul yg disarankan); Menjelang Tengah Malam Jumat Kliwon Kami Menangkap Hantu (judul yang terlalu panjang, tdk disarankan)
4. Memiliki makna luas, contoh kata "ibu" (bisa berarti orang yang melahirkan kita, pusat, induk, sebutan wanita dewasa, istri ayah, dll)
5. Kata aktif, supaya kesannya kuat. Contok kata aktif: Memperjuangan Cinta, contoh kata pasif; Cinta Diperjuangkan
6. Sesuai dengan segmen pembaca: contoh remaja suka yang romantis melankolis atau rada-rada gaul, wanita dewasa suka yang berbau romantis atau feminim, sastra lebih pas dengan judul metafora, anak-anak suka dengan kata-kata polos dan lugas.
7. Hindari kata-kata kasar atau makian. Contoh: Cewek Setan, Lelaki Anjing Kurap, Anak Tahi Kucing, dll
8. Hindari kata keterangan waktu atau tempat misalnya: Di Pasar Ini Aku Berjualan, Menunggu Senja yang Muram, Di Awal Pagi Aku Sendiri, dll. Kata-kata keterangan tempat dan waktu bersifat pasif dan cenderung jatuh ke kata klise (biasa).


Catatan: Cara Penulisan Judul
• Penulisan judul awal katanya harus HURUF BESAR atau seluruh katanya huruf besar,contoh "Wasiat Ayah" atau "WASIAT AYAH".
• Kata hubung atau keterangan (di, untuk, kepada, pada, ini, itu, sana, sini) tapi jika awal judul tetap huruf besar (contoh: "Kepada Ayah") kalau di tengah ditulis kecil "Surat kepada Ayah"

Contoh penulisan judul:
• "Sebait Puisi Matahari" (benar)
• "SEBAIT PUISI MATAHARI (benar)
• "sebaik puisi matahari" (salah)
• "Kado untuk Mama" (benar)
• "KADO UNTUK MAMA" (benar)
• "Kado Untuk Mama" (salah)
• "kado untuk mama" (salah)

Selasa, 17 April 2012

Ost Heartstring: Lucky-Jong Yong Hwa


Ini scene yang paling aku suka di Heartstring. Jong Yong Hwa, you make my heart melt in this time. Your voice, your character, your hand and the song ... <3. Mendengar ini selalu membuat nyaman.

Ost Heartstrings: Park Shin Hye ft. Lee Hyun Jin


Waktu Scene yang ini rasanya merinding banget dengerin suaranya Lee Hyun Jin dan permainan kelompok grup musik tradisonalnya Park Shin Hye cs. Amazing!

Ost Heartstring: I will forget you


Waktu Park Shin Hye nyanyiin lagu ini di drama Heartstring, nyampe banget apa yang ingin di katakan. Seperti judulnya, I will forget you. Perasaan yang sama pada waktu itu.

Kakak, Aku Merindukanmu

Hida and Me

Kakak, sudah berapa tahun kita tidak bertemu?
mengendapkan rindu pada dinding hatiku
Kakak, kau tau aku mengira-ngira
bagaimanakah rupamu sekarang?
atau apakah pekerjaanmu sekarang?
Kakak, karena tidak ada foto atau kartu pos yang kau kirimkan untukku
aku pikir kau mungkin melupakanku.
Kakak,kau tau bahwa aku selalu menunggumu
Ah, atau mungkin kau yang tengah menungguku di sana?
Kakak, kakak, kakak aku ingin menangis
Kakak, apa kau melupakanku?
Kakak aku rindu padamu

Bukuku: Kita Kata Cinta

Sampul depan buku

BACA TULISANKU DI SINI; UNTUK SEMUA YANG PERNAH DITINGGAL OLEH SESEORANG YANG SANGAT KALIAN CINTAI. DIKEMAS DENGAN GAYA DAN BAHASA YANG BERBEDA :D

ISBN: 978-602-225-230-6
Terbit: Januari 2012
Tebal: 242 halaman
Harga: Rp. 48.400,00


Deskripsi:
“Cericit burung di dedahan melantunkan tembang cinta. Kita yang kadang terjebak dalam sunyi yang membosankan selalu menghibur dengan kata-kata bijak: “Kehidupan seolah hanya memaknai salah satu titik yang akan dibaca oleh pewaris masa depan. Begitupun dengan cinta.” Percintaan memang selalu menjadi inspirasi terbesar dalam membuat sebuah karya yang populer, mulai jatuh cinta hingga patah hati. Memotret realitas yang ada di masyarakat dalam kaitannya dengan cinta itu, seperti tentang para pecinta yang dimabuk cinta oleh kekasih mereka. Tapi ia tetap menempatkan agama sebagai batas dalam hubungan antara manusia lain jenis itu. Inti dari buku ini adalah sebuah pengajaran tentang nilai-nilai cinta yang agung dan suci, yang karenanya ‘cinta’ mesti dijauhkan dari syahwat yang terlarang, yang hanya akan merusak keagungan dan kesucian cinta itu sendiri.”
(Hylla Shane Gerhana, Analyst Unicef, Cerpenis dan Pecinta Sastra)

“Ketika lagu tak hanya sekedar pemanis di telinga, saat lirik tak hanya rangkaian aksara saja, manakala melodi bukan cuma irama semusim. Kita Kata Cinta, menyajikan cerita inspiratif yang terlahir dari lagu-lagu indah. Tak ada satu pun kejadian di dunia ini yang tak berarti. Cinta dan rindu menjadi sajian yang kembali melengkapi kisah yang ada. Melodi mengalun indah dalam tarian pena yang tergenapi. Sungguh, nada-nada ini terlalu manis untuk dilewatkan.”
(Endang SSN, Penulis Novel “Harmoni Cinta di Ujung Senja”)

silakan di order lewat website Leutika Prio atau klik link ini: http://www.leutikaprio.com/produk/11027/kumpulan_cerpen/1201398/kita_kata_cinta/11061523/writing_revolution_04
atau bisa langsung order sama saya

Bukuku: Writing Dream

Cover depan buku


SATU LAGI BUKUKU TENTANG DUNIA TULIS MENULIS.

ISBN: 978-602-225-234-4
Terbit: Januari 2012
Tebal: 229 halaman
Harga: Rp. 46.500,00


Deskripsi:
Semua berawal dari impian. Orang-orang besar membangun kesuksesannya dari batu bata impian yang mereka susun dari awal. Boleh saja orang-orang menganggap itu gila, tapi mereka menggigit kuat-kuat impiannya itu sampai terwujud. Inilah saatnya kamu mewujudkan impian menjadi seorang penulis. Semua orang berhak bermimpi untuk menjadi penulis hebat. Nah, tulislah sekarang juga impian besarmu itu. Kemudian berusahalah untuk mewujudkannya dengan segenap perjuangan, kegigihan, konsistensi, dan antusiasme yang meluap-luap. Buku ini berisi impian-impian besar calon penulis masa depan Indonesia. Tanpa membatasi umur, mulai dari anak SD sampai ibu-ibu turut menulis impiannya di dalam buku ini. Ramuan semangat dan kisah nyata terasa teramat manis sebagai langkah awal yang penting dalam menapaki karier kepenulisanmu. Genggam erat impianmu, dan jadilah bagian dari penulis yang berdedikasi untuk membangun peradaban Indonesia lebih maju dan bermartabat di mata dunia.

silakan di order lewat website Leutika Prio atau klik link ini: http://www.leutikaprio.com/produk/110212/dunia_tulis_menulis/1201394/writing_dream_mewujudkan_impian_menjadi_penulis/11112641/writing_revolution
atau bisa langsung order sama saya

Bukuku: World Of Fantasy

Cover depan buku

SEBUAH TULISAN TENTANG DUNIA MIMPI DAN FANTASI; TULISAN TENTANG SIWON YANG KUTULIS UNTUK ZEE ADA DI SINI.


ISBN: 978-602-225-233-7
Terbit: Januari 2012
Tebal: 233 halaman
Harga: Rp. 47.100,00

Deskripsi:
“Mencoba mengulang sukses dan kembali berkolaborasi dengan penulis Senarai Tarian Imaji dan Ber-soundtrack 100 % Cinta. World of Fantasy dikemas dengan intensitas aksi fantasi yang tinggi. Sejak cerita bergulir hingga menjelang cerita berakhir, konflik terus dieksplorasi lewat pertempuran yang nyaris tanpa henti antara karakter protagonis dan antagonis. Menggarap sekuel, namun juga menambahkan bobot konflik. Caranya, dengan memunculkan karakter antagonis dengan kekuatan yang jauh lebih hebat sejak menit-menit awal. Surprise yang seharusnya diberikan oleh ending tersebut menjadi sedikit nilai lebih efek dari buku ini.” (Hylla Shane Gerhana, Analyst Unicef, Cerpenis, dan Pencinta Sastra)

Senin, 16 April 2012

An Unforgetable Moment

            Waduh, lupa nih tanggal berapa tepatnya, yang pasti saat liburan anak sekolahan kali ya. Aku, adikku [Ridhol] dan keponakanku [Ling-Ling] pergi jalan-jalan ke mall. Rencana utama ke mall adalah narsis-narsisan di foto box. Ternyata bukan cuma narsis, tapi kami sangat beruntung karena ternyata kami adalah pelanggan pertama. terang aja, wong datengnya waktu toko yang lain belum buka.
           Kami memilih foto box yang besar, lebih mahal sih, tapi enakan yang besar biar bergeraknya lebih leluasa. Dan akhirnya, inilah dia hasil gila-gilaan itu.

Before


Sabtu, 14 April 2012

EDELWEISS AND SEPTEMBER chapter Six

#6. Just a feeling—Need to see you

Ternyata Edel adalah mahasiswa kedokteran semesrter akhir. Ia harusnya wisuda tahun ini, namun gara-gara terbawa oleh masalah pribadinya, tugas akhirnya belum juga kelar. Aku bisa menebak kalau Edel itu cerdas hanya dari ceritanya. Dia adalah asisten dokter di rumah sakit umum, tempatnya praktik dulu. Sampai sekarang si dokter meminta Edel terus menjadi asistennya karena menurut dokter itu Edel sangat teliti.
“Harusnya kamu itu jadi orang hebat,” kataku.
Edel salah tingkah, rupanya ia tersipu dengan pujianku. Suasana sudah cukup menyenangkan karena Edel tidak lagi menangis. Sekarang dia meneguk jus jeruknya, tegukan yang terakhir karena sekarang gelas itu kosong.
“Mau lagi?” tanyaku. Dia menggeleng. Padahal aku masih bisa meminum tiga gelas jus lagi, tapi nggak enak dong kalau aku minum sendirian.
Sayup-sayup terdengan lagu Ipang-bintang hidupku. Ah, lagu yang selalu aku nyanyikan untuk Edelweiss waktu itu. Perlahan tanganku berpindah ke punggung tangan Edel. Dia kaget, hingga ekspresinya sedikit tersentak. Namun dia tidak menolak genggamanku. Secepat itu, matakupun memaku matanya yang berwarna coklat itu. Aku rindu Edelweissku. Sangat.
Aku slalu bernyanyi/Lagu yang engkau ciptakan/Kau nyanyikan/Dan aku slalu ikuti/Semua cerita tentangmu/Hari-harimu/Kau jadi inspirasiku/Smangat hidupku/Dikala aku sedih/Dikala aku senang/Saat sendiri dan kesepian/Kau bintang di hatiku/Apapun yang kau lakukan Baik dan buruk bagiku tetap indah/Tak satupun alasan untuk melupakanmu meninggalkanmu/Aku slalu berdiri mendukungmu/Dikala engkau terbang/Dikala engkau jatuh/Sampai mati kukan tetap setia/Aku slalu berdiri dibelakangmu/Dikala kau dipuja/Dikala kau dihina/Sampai mati kukan tetap membelamu…Kau tetap bintangku

Jumat, 13 April 2012

EDELWEISS AND SEPTEMBER chapter Five

#5. Someone like you—Wipe your eyes, please!

Aku marah pada Idi karena dia tidak memberitahuku bahwa Edel itu seorang dokter. Idi merasa tidak bersalah dan tidak pantas dimarahi karena memang aku tidak pernah bertanya padanya. Benar juga sih dan kenapa juga aku marah-marah karena hal itu? Mau edel itu dokter kek, arsitek kek, koki kek, guru kek atau bukan siapa-siapa sekalipun aku tidak peduli. Tapi masalahnya masa sih Edel yang bersamaku malam itu adalah seorang dokter muda yang cantik dan manis yang aku temui di rumah bi Aini? Astaga, aku belum mau percaya. Dan malam ini otakku dipenuhi oleh bayang-bayang Edelweiss, Edelweiss dan Edelweiss.
Minggu pagi kuputuskan untuk berolahraga ringan di depan kamarku. Beberapa kamar kos kosong, mungkin penghuninya pulang kampung. Hanya tinggal aku, Idi dan beberapa orang saja sehingga menjadikan suasana kos sepi. Tapi di luar ramainya minta ampun.
Setelah merasa cukup, aku istirahat di kursi rotanku [sebenarnya milik ibu kosku]. Aku melihat gerbang, kaget. Ada Edel di sana. Dia melangkah ke arahku. Dekat, semakin mendekat. Aku bangkit dari kursi kemudian masuk ke kamar. Niat menutup pintu, tapi tangan Edel menahannya.
“Ini kamar 09 bukan 07.”
“Aku ingin bertemu denganmu.”

EDELWEISS AND SEPTEMBER chapter Four

#4. Aku maunya kamu, titik!—I miss you

Sudah tiga hari aku menahan rindu. Di hari yang ketiga ini aku bersumpah pada diriku untuk menuntaskan rindu. Tapi, bagaimana caranya? Aku tidak tau apa-apa. Rumahnya, keluarganya, tempat biasanya dia berada. Benar-benar blank. Mungkin ini yang dinamakan galau.
Sementara itu, Idi terus-terusan menesehatiku agar menjauh dari Edel. Dia khawatir kalau Rudi marah lantaran aku ikut campur masalah mereka. Idi mengatakan bahwa aku cari masalah atau cari mati. Ah, anak kecil! Masalah seperti itu tidak mungkin aku pusingkan. Edel memang manis tapi aku tidak berharap lebih jauh.
“Kak Ember mau ikut?”
“Ha?” Idi mengagetkanku yang tengah melamun. “Ke mana?”
“Ke warung depan. Cari makan. Atau kak Ember sudah masak?”
Aku menggeleng. “Kamu pergi saja, Di. Aku masih mau menunggu.”
“Menunggu?”
Aku mengangguk.
Idi melihat kiri-kanan kemudian bicara dengan nada berbisik, “Edel?”
aku menarik nafas panjang kemudian berkacak pinggang. “Bukan. Tapi Bi Aini. Sudah tiga hari tidak ke sini. Aku rindu nasi bungkusnya.”
Idi tertawa geli mendengarr kata-kataku. Dia pikir aku menunggu Edel. Padahal yang sebenarnya aku sangat merindukan senyum Bi Aini juga nasi bungkusnya yang lezat seperti masakan mamaku.
“Ah, kak Ember bisa saja.”
“Udah, sana pergi saja!”

Memendam Perasaan Itu Lebih Sakit Daripada Putus Atau Ditolak


“Aku benar-benar mencintaimu.” Mungkin itu memang bukanlan kata-kata yang cukup untuk meyakinkanmu tentang perasaan yang sudah aku pendam selama ini. Tapi, intinya bukan itu, …
Kau melihatku tanpa berkata sepatah katapun. Tatapanmu sungguh mencurigakan, karena yang aku lihat tatapan itu hampa. Apakah ada kata yang ingin kau katakan? Kau akan menerimaku? Ataukah menolakku?
****
Ah, seandainya adegan di atas adalah kenyataan dan bukanlah mimpiku semata mungkin akan lebih baik. Memendam perasaan seperti ini rasanya lebih sakit daripada harus putus atau ditolak. Dalam kamus besar nona cupid, cinta itu bukanlah hanya masalah dua kata “diterima” atau “ditolak”. Cinta lebih dari kata-kata itu. Tentang pengorbanan, tentang saling memiliki, saling menjaga, kesetiaan, saling mengerti, kejujuran, keberanian, pengungkapan rasa atau mungkin juga tentang pengkhianatan, permainan atau sakit hati.
Maka memendam cinta termasuk yang mana? Apakah yang indah? Atau yang menyakitkan? Dalam kamus nona cupid, memendam cinta sama seperti menahan kentut (haha,). Rasanya akan lega jika sudah kita keluarkan dan tidak penting apa reaksi orang-orang disekitar. Tapi akan sakit jika tidak kita keluarkan, malah mungkin akan menjadi penyakit. Ya, memendam perasaan pada seseorang yang disukai adalah lebih menyakikan daripada putus atau ditolak.
Jadi sebenarnya, menyatakan cinta itu tidak penting ditolak atau diterima. Ini adalah tentang kejujuran dan keberanian pada diri sendiri. Jika setiap orang berhak merasakan cinta, maka setiap orang juga berhak menyatakan cinta. Menyatakan cinta itu tidaklah memalukan, karena mencintai itu adalah hal yang sangat mulia (daripada kau membenci). Jawaban setelah pernyataan itu nomor dua, yang terpenting adalah kau harus menyatakannya.
Memendam perasaan sejenis cinta akan membuat dadamu sesak sehingga kau tidak bisa bernafas. Perasaan itu akan mengendap di dadamu selama kau memendamnya dan itu sangat bahaya [hehe,].
So, tidak peduli kau perempuan atau laki-laki. Jika perasaanmu masih tergantung di dadamu segera keluarkanlah. Lalu, apapun jawabannya itu tidak penting [ya, walaupun ngarep-ngarep gitu kan?]. Yakinkankanlah diri sendiri bahwa cinta itu tidak harus disembunyikan namun diperlihatkan. Cinta itu tidak akan menyakitkan namun menenangkan. Cinta itu seharusnya manis seperti strawberry tidak pahit seperti pare. Cinta itu hangat seperti kopi tidak dingin dan beku seperti es batu. Cinta itu berwarna-warni seperti pelangi tidak muram seperti mendung.
Bagaimana? Mau mencoba untuk menyatakan cintamu? Don’t give up! Fighting!!

*padahal guweh udah 5 tahun kagak bisa ngeluarin sampai orangnya pergi jauh :D* 
*Dan tulisan ini dibuat untuk pembaca agar tidak mengikuti jejakku. Semoga kalian bisa bersama dengan orang yang kalian cintai dan mencintai kalian ^_^*

Karena bintang itu hanya akan indah jika kita melihatnya dari kejauhan

Dream High 2 character


Pernah jatuh cinta pada seorang bintang? Ah, baiklah apapun bahasanya yang penting maksudnya sama. Seorang bintang, apakah itu adalah idola yang selalu kita lihat di layar TV ataukah seseorang yang begitu terkenal di lingkungan kita seperti sekolah, kantor atau kampus.
Aku pernah dan itu beberapa kali. Menyukai mereka karena akting atau karena bakat mereka. Itu sungguh menyenangkan bisa menyukai mereka seperti itu. Memburu gambar-gambar mereka di majalah atau internet kemudian menempelnya di album, pintu lemari atau tembok. Ah, bintang saat itu aku tidak akan berfikir akan ada banyak orang yang seperti aku, mencintaimu juga. Dan jika ada aku akan cemburu.
Ketika dewasa, aku menyadari bahwa perasaan seperti itu tidaklah bisa disebut cinta. Kalaupun cinta tidak mungkin kita akan melupakannya saat dia tidak bersinar lagi. Apakah kita mencarinya? Apakah kita akan mencari gambar-gambarnya dan mengoleksinya? Kalaupun iya, apakah mereka tau? Kalaupun itu cinta, apakah kita bisa mengatakannya?
Saat itu aku kira itulah yang sebut dengan suka musiman atau semacam hujan lewat atau mungkin sama seperti fashion, yang lagi trend-lah yang akan paling kita sukai [hukum alam]. Langit malam tidak akan sama dan tidak akan memperlihatkan bintang yang sama setiap harinya. Mereka akan bergantian dari malam bulan ini dengan malam bulan yang besok.
Bintang tetaplah bintang dan rumput tetaplah rumput. Rumput tidak mungkin bisa menggapai bintang dan bintang tidak mungkin akan menyapa rumput. Maka tetaplah bintang itu di atas, karena mereka memang lebih indah dilihat dari kejauhan. Dari bawah sambil tidur di atas rumput.
Begitulah aku menyukaimu Bintang. Aku tak berharap meraihmu, cukuplah melihatmu dari kejauhan dan menikmati sinarmu yang berkelap-kelip. ^_^