Senin, 10 Februari 2014

Resep Steak Tempe



STEAK TEMPE
[Untuk Tiga Porsi]

Alat:
Teflon
wadah/mangkok plastik ukuran besar
Blender/cobek
Sendok makan

BAHAN:
Tempe 150 gram
Telur 1 butir
4 sendok makan tepung terigu
1 sendok makan kanji
Garam secukupnya
Margarin untuk menggoreng

BUMBU HALUS:
3 siung bawang putih
Merica -+ 10 butir
[semua bumbu diblender/diulek]

Minggu, 09 Februari 2014

Lirik Mantan Terbaik-Govinda

Kutersadar baru aku merasakan
Cinta kita kuhiasi dengan luka
Kulukai hatimu
Aku kehilanganmu
Aku terima kekalahanku

Reff:
*Apa kabar kamu?
Kekasih masa laluku
Baru kusadari tak ada sehebat kamu

**Apa kabar kamu?
Kau mantan terbaik aku 
Terimalah ini
Laguku mengenang kamu
Penyesalanku...

Back to Reff *

pa kabar kamu?
Kau mantan terbaik aku 
Terimalah ini
Laguku mengenang kamu
Ooo...

Kekasih masa laluku
Baru kusadari tak ada sehebat kamu

Kini kau bahagia
Bahagia bersama dia
Terimalah ini laguku mengenang kamu
Penyesalanku...

 Lagunya bisa di download di sini: 

NB: Lirik ini tidak di copy paste dari blog manapun. Asli dibuat oleh pemilik blog ^_^

Sabtu, 08 Februari 2014

Resep Bolu/Tart Susu Vanila Bubuk Full Cream + Coklat

Hari ini adalah hari yang lumayan sibuk buatku. Baru sampai rumah aku sudah harus membuat kue bolu yang akan dibawa mamaku hari minggu ini ke pondon pesantren tempat adikku mondok. Biasalah tradisi di ponpes kalau mau berkunjung, keluarga yang berkunjung  (nggak diharuskan dari pundoknya sih) paling nggak membawa makanan yang lebih dari yang akan dibawakan untuk sanak saudara yang mondok di sana.

Tradisi itu juga berlaku di ponpes adikku. Dua hari sebelumnya, aku dan mama sudah membuat keripk singkong pedas bumbu balado dan keripik bayam. sehari kemudian aku membuat 40 cup ice cream. Dan hari sabtu ini adalah puncaknya.

Ngomong-ngomong masalah kue bolu, menurutku ini adalah kue yang paling mudah di buatnya. Iya, nggak perlu nimbang-nimbang bahan-bahannya. Cuma diukur pakai sendok atau gelas. Itulah cara praktis yang diajarkan oleh mamaku.

Mau tau? Mau tau? Unjuk tangannya dong!!! Hehehe....

Ini dia ya Resepnya::


Senin, 16 Desember 2013

Pantai Malimbu - Berenang - Fotoan :D

Tanggal 10 bulan november kemarin adalah hari yang bersejarah banget buat aku. Bagaimana tidak? Itu adalah hari pertama dimana aku bisa berenang di tengah laut dalam waktu yang lama, ya, walaupun dengan bantuan ban/pelampung :D

Nah, Lihat kan di foto paling bawah aku narsis banget. Itu juga berenang ke tengah lautnya beraninya rame-rame.

Selain untuk berenang, acara inti aku dan teman-teman minggu itu adalah pembubaran panitian Latihan Jurnalistik Tingkat Dasar (LJTD) XXII UKPKM MEDIA Unram yang telah diadakan pada bulan Oktober lalu. Panitia memutuskan pantai Malimbu sebagai tempat untuk pembubaran panitia LJTD XXII.

Pantai Malimbu adalah salah satu pantai indah yang ada di Lombok. Lokasinya berada di Lombok Barat. Dulunya pantai ini sepi karena lumayan jauh dari pantai lainnya. Namun sejak beberapa tahun belakangan, pantai ini sudah ramai pengunjung. Di sini kita juga bisa main kano, menikmati jagung bakar, atau minum kelapa muda. Bagi yang laki-laki bisa main bola kaki di tepi pantai, tapi bawa bola sendiri ya >_<

Selain hal di atas, yang paling sering dilakukan oleh orang-orang yang datang ke pantai ini adalah berfoto di batu karang yang ada di sisi utara pantai. Batu ini memanjang beberapa kilometer jauhnya. Aku sendiri tidak pernah berhasil menyelesaikan perjalanan ke ujung batu dan tidak ada yang pernah bisa. Palingan cukup ke tempat yang nyaman dan bagus untuk sekedar berfoto saja.

Ini hasil Fotonya :D
Bagi yang muslim, tenang saja. Di pantai ini ada tempat solat kok. Selain itu juga tempat untuk mandi atau sekedar mengganti baju bagi yang nggak mau pulang dengan pakain basah. Sayangnya nggak banyak foto yang bisa diabadikan.

Rabu, 04 September 2013

Alone



Aku pikir sendiri itu tidaklah terlalu buruk. Jika sendiri aku bisa melakukan apapun yang aku sukai tanpa ada yang melarang. Atau makan apa saja yang aku mau tanpa ada yang minta. Aku juga bisa mendengarkan musik dari playlistku sendiri tanpa ada yang marah karena mereka tidak suka musiknya. Ya, kadang aku pikir sendiri itu tidaklah buruk. Seperti keadaanku sekarang ini; sendiri, kosong, sepi. 

Kadang aku rindu—rindu dia yang selalu tersenyum pada semua orang. Senyum hangat yang memberikan semangat. Pernah aku ingin bertanya apakah dia pernah tersenyum untuk dirinya sendiri? Apakah dia mengetahui bahwa senyumnya itu indah dan memberi semangat? Tapi hingga di pergi aku tidak sempat bertanya tentang hal itu padanya. Dia juga selalu mengkhawatirkan apa yang aku makan. Dia mengomentari musik-musik yang aku dengar. Memberi pendapat tentang apa yang aku sukai. 

Dia dan aku bertolak belakang. Seperti dua buah lilin, aku adalah lilin biasa yang menyala di dalam rumah-rumah sederhana sedangkan dia adalah lilin mewah yang menyala di sebuah pesta. Namun setidaknya seperti yang dia pernah katakan kepadaku “Dalam mimpi kitta bisa bebas. Tidak perlu tertawa, tersenyum, merasa kesepian atau sebagainya.” Dia adalah pemuja mimpi. Ah, mungkinkah karena itu dia selalu bisa ceria? Sedangkan aku? Aku selalu sendirian seperti sebelum-sebelumnya. Entahlah, aku tidak tau akan mengisi kekosongan ini dengan apa. Aku tidak tau bagaimana cara mengisinya terlebih setelah dirinya pergi.

“Taraaaa… Ingatlah! Dunia ini kadang menyilaukan. Kadang kau melihat sesuatu seperti ini tapi ternyata itu bukanlah kenyataannya.” Itu adalah kata-kata terakhirnya untukku.

Iya, aku selalu melihat ke atas—melihat senyum dan keceriaannya. Tidak pernah melihat ke bawah—ke dalam dirinya. Dia yang terlihat indah ternyata rapuh. Mengetahui kenyataan itu rasanya lebih sakit dari apapun. Dia yang sebenarnya benar-benar sendiri bukan aku. Semua senyum semangatnya, kekhawatirannya, komentar-komentarnya juga pendapat-pendapatnya hanyalah ekspresi kesendiriannya yang dia perlihatkan dengan cara yang berbeda dariku.
Keadaan yang sekarang inilah yang merupakan kesepian—kesendirian. Kesepian yang sesungguhnya. Walaupun keadaanku sama saja seperti sebbelum-sebelumnya, Tapi tanpa dia, lilin yang mewah itu aku tidak mungkin terlihat. 

Ya, Aku pikir sendiri itu tidaklah terlalu buruk. Jika sendiri aku bisa melakukan apapun yang aku sukai tanpa ada yang melarang. Atau makan apa saja yang aku mau tanpa ada yang minta. Aku juga bisa mendengarkan musik dari playlistku sendiri tanpa ada yang marah karena mereka tidak suka musiknya. Ya, kadang aku pikir sendiri itu tidaklah buruk. Seperti keadaanku sekarang ini; sendiri, kosong, sepi. 

#Terinspirasi dari lagunya Aqua Timez-Alone 
 

Lirik Lagu Aqua Timez - Alone

Lagi-lagi Aqua Timez. Aku sungguh jatuh cinta dengan suara vokalisnya yang khas banget. Kedengerannya tuh kayak anime banget. Kali ini aku mau share lirik lagu Aqua Timez yang menjadi Original Sountrack di anime BLECH.
Tapi pasti kalian bertanya-tanya ya siapa sih Aqua Timez itu? Atau dari manakah asal mereka? Atau lain-lainnya. Nah, tentang pengenalan Aqua Timez akan aku bahas di postingan selanjutnya. Untuk sementara, foto mereka dibawah ini cukup ya :D


AQUA TIMEZ


AQUA TIMEZ - ALONE



oreta awai tsubasa
kimi wa sukoshi aosugiru
sora ni tsukareta dake sa
mou dareka no tame janakute
jibun no tame ni waratte ii yo

izen toshite shinobiyoru kodoku
uchigawa ni tomaru rousoku
nigi wa ubau ni koukana chandaria to wa urahara ni
tarinai kotoba no
kubomi wo nanide umetaraiin darou
mou wakaranai yo
semete yume no naka de
jiyuu ni oyogetara
anna sora mo iranai no ni
kinou made no koto wo
nuritsubusanakutemo
asu ni mukaeru no ni

Dia, November



Dia, Namanya November. Dia adalah satu-satunya orang spesial yang pernah aku miliki. Spesial—ya, sespesial ini. Aku pernah bertanya padanya mengapa dia tidak meninggalkanku saja dan mencari perempuan lain yang lebih sempurna. Lama dia terdiam setelah mendengar pertanyaanku. Matanya yang berwarna coklat susu tajam melihat mataku. Aku merasa tegang menunggu jawabannya. Lalu, tiba-tiba dia tersenyum. Perasaanku dengan ajaib mencair dan aku tersipu melihat senyumannya yang selalu kurasakan bagaikan sihir.
“Jika aku sudah memiliki yang sempurna, mengapa aku harus mencari yang lebih sempurna lagi?” katanya.
Wajahku memanas. Kata-kata itu terdengar indah sekali. Walaupun ini tidak adil untuk Ember, begitu aku memanggilnya.
“Tapi—tapi aku,” aku menunduk melihat diriku. Aku jauh sekali dari kata sempurna.
Dia mendekatiku kemudian berlutut di depanku. “Cinta itu bukan di sini,” dia menyentuh kepalaku. “Atau di sini,” dia menyentuh mataku. “Tapi di sini, April.” Dia menepuk dadanya. “Jika sudah di sini, tidak akan ada lagi yang bisa mengganggu gugat. Apapun itu. Bahkan masalah fisik sekalipun.”
Aku bahagia mendengar kata-katanya. Sekarang aku berani melihat matanya yang cerah. Dia selalu membuat aku terlihat sempurna. Ya, dimatanya aku ini mungkin selalu sempurna.
****
Kari ini seperti biasanya, Ember menemaniku ke rumah sakit. Dengan sabar dia menggendongku keluar dari mobil kemudian meletakkanku kembali di kursi roda. Kata-katanya beberapa waktu yang lalu membuatku lebih percaya diri saat bersamanya. Walaupun dengan keadaan yang kurang. Duduk di atas kusi roda tanpa satu kaki dan menggunakan alat bantuan mendengar. Dia seakan penyihir yang membuat aku selalu merasa sempurna.
****

Selasa, 27 Agustus 2013

Tutorial Bunga [Yuk buat bunga flanel sendiri :D]

Assalamualaikum :D repost lagi nih tutorial bunga flanel yang ini. Sebelumnya aku pernah mosting tutorial ini di blog aku yang satuan. Tetapi karena lupa paswordnya apa, aku jadi nggak bisa buka blog itu deh :'(.
Bunga yang akan kita buat kali ini aku berinama Stubaki atau bunga camelia (walaupun nggak mirip). Cara buatnya sangat mudah namun hasilnya sangat cantik. Persiapkan alat dan bahannya dulu ya ^_^

Bahan:
- kain flanel aneka warna
- mutiara imitasi
- isi lem tembak
- pin cangkang
- jepit rambut capit buaya

Alat:
- Gunting
- alat untuk lem tembak

Cara membuat:


1. potong flanel seperti di atas. Usahakan warna flanelnya seperti itu ya (selang seling). Buat masing-masing 6 potong untuk yang besar, 6 potong yang sedang dan 6 potong yang kecil.










Lomba Menulis Cerita Remaja (LMCR-2013) Berhadiah Total Rp 92 Juta


JANGAN LEWATKAN…LMCR 2013
KESEMPATAN BERPRESTASI MENJADI PENGARANG UNGGUL DI TANAH AIR TERCINTA INI.
Bagi Anda Semua – Putra Putri Terbaik Negeri
Lebih Berbobot, Lebih Bergengsi, Lebih Banyak Pemenangnya
Lomba Menulis Cerita Remaja (LMCR-2013)
Berhadiah Total Rp 92 Juta
20 Cerita Pendek Terbaik Diterbitkan sebagai Antologi LMCR 2013

Syarat-Syarat Lomba
1. Lomba terbuka bagi pelajar (Kategori A: Pelajar SLTP; Kategori B: Pelajar SLTA), mahasiswa, penulis/pengarang dan umum (Kategori C), warga Indonesia di Tanah Air maupun yang bermukim di Luar Negeri.

Syarat dan Ketentuan Kirim Naskah ke Gramedia



Bagaimana Caranya Menerbitkan Naskah di Gramedia Pustaka Utama?
Kami selalu menerima naskah dari penulis untuk kami terbitkan, bila naskah tersebut kami nilai memenuhi standar penerbitan kami. Namun, maaf sekali, kami tidak bisa menerima naskah yang dikirimkan melalui e-mail, karena akan menyulitkan tim editor dalam melakukan penilaian naskah.
Apabila Anda ingin menerbitkan naskah Anda, silakan kirimkan naskah tersebut ke alamat kami di:
PT Gramedia Pustaka Utama
Gedung Kompas Gramedia Lantai 5
Jl. Palmerah Barat 29-37
Jakarta 10270
Cantumkan jenis naskah Anda di sudut kiri atas. Fiksi/Nonfiksi. Remaja/Dewasa. Dll. Untuk memudahkan proses seleksi/pengkategorian.
Naskah yang dikirimkan harus dalam bentuk print out, lengkap (tidak hanya cuplikan naskah). Sertakan pula sinopsis cerita.
Tebal naskah untuk novel 100-200 halaman (bisa lebih, asal jangan berlebihan).
Untuk buku anak, lengkapi dengan contoh ilustrasi. Konsep cerita (terutama untuk buku berseri).
Jenis kertas yang digunakan bebas, asal mudah dan enak dibaca. Ukuran font 12pt, dan spasi 1,5. Tema naskah juga bebas, selama tidak menyinggung SARA dan vulgar.
Sertakan bersama naskah Anda, data diri singkat.
Naskah sebaiknya sudah dijilid, agar tidak tercecer selama dibaca oleh tim editor kami.
Setelah masuk ke meja redaksi, naskah akan dibaca oleh tim editor selama minimal 4-5 bulan. Naskah yang belum bisa kami terbitkan, akan kami kembalikan.
Untuk keterangan lebih lanjut, Anda dapat menghubungi 53650110 ext. 3511/3512 (redaksi fiksi/nonfiksi).
Atau via e-mail: fiksi@gramediapublishers.com atau nonfiksi@gramediapublishers.com
PS. Kami tidak memungut bayaran apa pun kepada penulis yang ingin menerbitkan naskahnya.

Sumber: http://www.goodreads.com/topic/show/797358-prosedur-pengajuan-naskah-gramedia-pustaka-utama-gpu