Pagi itu, aku lebih banyak melamun di depan meja riasku. Sebenarnya aku tidak sedang melamun, tapi berfikir. Namun aku bingung dengan apa yang aku pikirkan. Beberapa menit lagi seorang pria akan mengucapkan ijab kobul untukku. Dia adalah calon suamiku. Pria gagah yang ternyata sudah lama memperhatikanku. Itu yang dia katakan saat meminangku malam bulan purnama satu bulan yang lalu. Aku memang pernah melihatnya beberapa kali waktu ikut kajian di masjid. Tapi, aku sama sekali tidak begitu memperhatikannya.
Sebelum menerima pinangannya, aku bertanya : “apakah yang membuatmu menyukaiku dan memiliki keinginan yang besar untuk meminangku?”
Dia tersenyum. Melihatku sedetik kemudian berpaling. “semua wanita yang diciptakan ALLAH adalah bidadari. Yang membedakan mereka adalah sayapnya.”