“Aku benar-benar mencintaimu.” Mungkin itu memang bukanlan kata-kata yang cukup untuk meyakinkanmu tentang perasaan yang sudah aku pendam selama ini. Tapi, intinya bukan itu, …
Kau melihatku tanpa berkata sepatah katapun. Tatapanmu sungguh mencurigakan, karena yang aku lihat tatapan itu hampa. Apakah ada kata yang ingin kau katakan? Kau akan menerimaku? Ataukah menolakku?
****
Ah, seandainya adegan di atas adalah kenyataan dan bukanlah mimpiku semata mungkin akan lebih baik. Memendam perasaan seperti ini rasanya lebih sakit daripada harus putus atau ditolak. Dalam kamus besar nona cupid, cinta itu bukanlah hanya masalah dua kata “diterima” atau “ditolak”. Cinta lebih dari kata-kata itu. Tentang pengorbanan, tentang saling memiliki, saling menjaga, kesetiaan, saling mengerti, kejujuran, keberanian, pengungkapan rasa atau mungkin juga tentang pengkhianatan, permainan atau sakit hati.
Maka memendam cinta termasuk yang mana? Apakah yang indah? Atau yang menyakitkan? Dalam kamus nona cupid, memendam cinta sama seperti menahan kentut (haha,). Rasanya akan lega jika sudah kita keluarkan dan tidak penting apa reaksi orang-orang disekitar. Tapi akan sakit jika tidak kita keluarkan, malah mungkin akan menjadi penyakit. Ya, memendam perasaan pada seseorang yang disukai adalah lebih menyakikan daripada putus atau ditolak.
Jadi sebenarnya, menyatakan cinta itu tidak penting ditolak atau diterima. Ini adalah tentang kejujuran dan keberanian pada diri sendiri. Jika setiap orang berhak merasakan cinta, maka setiap orang juga berhak menyatakan cinta. Menyatakan cinta itu tidaklah memalukan, karena mencintai itu adalah hal yang sangat mulia (daripada kau membenci). Jawaban setelah pernyataan itu nomor dua, yang terpenting adalah kau harus menyatakannya.
Memendam perasaan sejenis cinta akan membuat dadamu sesak sehingga kau tidak bisa bernafas. Perasaan itu akan mengendap di dadamu selama kau memendamnya dan itu sangat bahaya [hehe,].
So, tidak peduli kau perempuan atau laki-laki. Jika perasaanmu masih tergantung di dadamu segera keluarkanlah. Lalu, apapun jawabannya itu tidak penting [ya, walaupun ngarep-ngarep gitu kan?]. Yakinkankanlah diri sendiri bahwa cinta itu tidak harus disembunyikan namun diperlihatkan. Cinta itu tidak akan menyakitkan namun menenangkan. Cinta itu seharusnya manis seperti strawberry tidak pahit seperti pare. Cinta itu hangat seperti kopi tidak dingin dan beku seperti es batu. Cinta itu berwarna-warni seperti pelangi tidak muram seperti mendung.
Bagaimana? Mau mencoba untuk menyatakan cintamu? Don’t give up! Fighting!!
*padahal guweh udah 5 tahun kagak bisa ngeluarin sampai orangnya pergi jauh :D*
*Dan tulisan ini dibuat untuk pembaca agar tidak mengikuti jejakku. Semoga kalian bisa bersama dengan orang yang kalian cintai dan mencintai kalian ^_^*