Jumat, 26 April 2013

Tentang Aku dan Hujan





Aku menyukai hujan. Saat hujan turun aku merasa sedih sekaligus senang. Saat hujan turun, aku selalu merasa tidak sendirian. Suara hujan, angin dinginnya juga wangi tanah yang basah seakan hadir menemaniku. Bersamaan dengan perasaan itu, ada juga perasaan lain. Bagaimana hujan membuka kembali memori-memori masa silamku yang indah yang sudah terlewatkan dan yang seharusnya aku lupakan.
Hujan seakan menjadikan segala sesuatunya lengkap. Rasa hampa kemudian muncul rasa meluap. Rasa sedih kemudian muncul rasa senang. Rasa patah hati kemudian muncul rasa cinta. Rasa sepi kemudian muncul rasa ceria—bersama. Hujan menjadikan semuanya terlihat indah. Aku akan mulai belajar untuk tidak mengeluh ketika hujan turun. Karena aku menyukainya.
Secara tidak kita sadari hujan adalah pintu yang membuka kembali memori-memori kita tentang kenangan-kenangan masa lalu. Diiringi nada-nada tik tik tiknya yang mengalun seperti suara piringan hitam. Hujan, selalu berakhir dengan indah. Walaupun banjir, pasti pelangi datang di sisi sebaliknya yang dilahirkan oleh mentari dan hujan.