Umi dan Abiku di Dunia Maya

Postingan ini adalah part three dari postingan pertama dari ABI-ku yang berjudul Kuaci dan Miss Uweeeek dan postingan kedua dari UMI-ku yang berjudul Sahabat Maya. Disarankan dengan sangat membaca kedua postingan itu lebih dulu sebelum membaca postingan bagian ketiga ini. Efek sampingnya nggak ada sih sebenarnya :D

Eh, tapi maaf sebelumnya, akuh kagak bisa nulis yang lucu-lucu. Yah, agak serius dikit kagak apa-apa ya.

Mozaik Satu; Berawal dari Writing Revolution

Ada yang punya sahabat pena? Ah, itu sih di jaman sekarang sudah nggak jamannya lagi ya. Atau sahabat yang kenalnya lewat SMS atau telfon nyasar? Itu juga sudah nggak keren. Sekarang jamannya punya sahabat maya. Yap, kalau anak yang gaptek pasti kagak tau apaan tuh sahabat maya. Di sangkanya sahabatan ma Luna Maya kali ya :D [Ah, candaan guwweh garing banget ya -_-'']

Cerita ini berawal di bulan Maret 2010. Waktu itu iseng-iseng browsing tentang info lomba menulis. Hasil pencarian teratas adalah lomba menulis cerpen tingkat nasional yang diadakan oleh Writing Revolution. Tanpa basa-basi lagi aku langsung daftar menjadi anggota.

Singkat cerita akhirnya aku masuk ke dalam kelompok WR 04 yang akhirnya kita sebut sebagai kampung semanggi. Nah, di sanalah aku mengenal Teguh yang dulunya nama FBnya Teguh Kyuchi. Secara dia adalah kepala suku WR 04, maka dia cukup terkenallah dan si Risah menjadi sekretarisnya, jadi dia juga cukup punya nama [haha].

Abi Teguh; Fotonnya nyuri di blognya Umi Risah

Umi Risah; Fotonya nyuri di blognya Abi Teguh

Mozaik Dua; Lebaranan

Inget banget waktu itu puasa tahun 2010, aku dan semua penghuni kampung semanggi membuat pohon keluarga masing--masing. Tapi Aku kurang inget pastinya-atau mungkin memang sudah ditakdirkan ya- dari sanalah awal mula aku memanggil Risah dengan sebutan Umi dan si Teguh Abi. sampai di FB aku minta persetujuan sebagai Umi dan Abi, tapi cuma Risah aja yang approve :'(

Pas mau lebaranan, pohon keluarga itupun resmi terbentuk. Inget banget waktu itu sampai-sampai si Teguh sebagai Abiku membelikan kami sekeluarga baju lebaran [sayang cuma gambarnya doang :'( ]

Dan tanpa di duga, keluarga aku aja yang bertahan sampai sekarang. Jujur, aku jadi kebiasaan memanggil mereka berdua Umi dan Abi. Dan aku nggak bisa meenghilangkan kebiasaan itu.

Mozaik Tiga; Curhat-curhatan--Pengalaman yang sama

Layaknya seorang anak dan ibu, aku sama Umi Risah juga bisa dibilang dekat. Nggak hanya dekat secara komunikasi tapi juga secara perjalanan/kisah cinta. Kadang kami saling curhat lewat chat online di FB.
Ada satu kisah yyang membuatku percaya bahwa aku dan Umi Risah memang sengaja dipertemukan oleh Allah. Yaitu tentang kisah di mana kami menyukai seseorang namun bertepuk sebelah tangan [cuma kalau Risah sudah bilang sama tuh cowok, bedanya aku belum bilang perasaanku ma tuh cowok].

Anehnya, tuh cowok pernah kerja dibidang yang sama dan sekarang yang lebih aneh lagi, kedua cowok itu sekarang berada di ditempat yang sama dan lagi-lagi bekerja di bidang yang sama, hadeuh -_-"

Karena sering curhat itulah aku juga pernah nelfon dia. Sengaja beli kartu perdana IM3 hanya agar bisa telfon Umi gratisan [Haha]. Cuma sayang waktu itu nelfonnya nggak tepat waktu, jadinya cuma sebentar [lupa, suaranya umi gimana ya?]

Kalau sama Abi Teguh aku nggak dekat-dekat amat. Secara kalau ngomong nggak nyambung [Hoho]. Paling yang nyambung dulu itu waktu tanya emotion di FB. Gara-gara abi aku jadi tau macem-macem flora dan fauna emot :D

Mozaik Empat; Sahabat Maya Terasa Lebih Nyata

Jujur, walaupun hanya sahabat maya yang kenalnya dari FB dan nggak pernah ketemu langsung, aku sangat menikmati persahabatan ini. Malah tak jarang waktu kesepian yang keinget adalah pengen curhat ke Umi Risah. Dan kalau sudah ngobrol kayak kereta api, nggak mau berhenti.

Eh, iya aku juga punya hutang janji ya sama Umi mau kasih bunga Edelweiss. Tapi aku lupa nyimpen alamatnya di mana, jadinya aku batal deh ngirim edelweissnya. untung si Edelweiss nggak bisa mati atau busuk :D

Yang jelas buat aku, memiliki sahabat maya itu asyik. Selain kalau curhat nggak gengsi-gengsian, dia juga bisa nemenin kita kapanpun walaupun nggak bisa disamping kita, Hihi.

Sampai di sini ajjah ya, nggak tau mesti nulis apaan lagi :D