MOZAIK-MOZAIK UNTUK DUNIA

Bagiku menulis bukanlah sebuah hobi atau kesenangan, tetapi menulis adalah sebuah kebutuhan hidup yang tidak akan pernah bisa aku tinggalkan. Aku sama sekali tidak bisa mengubah dunia atau berbagi dengan mengalunkan nada-nada karena  suaraku tidak tidak sebagus Agnes Monika atau Avril Lavigne. Juga tidak bisa membangun rumah-rumah amal karena Aku tidak punya uang banyak atau harta melimpah. Tapi, aku memiliki mozaik-mozaik yang kurekam dengan pena melalui tinta-tinta emas.

Aku memasuki dunia tulis-menulis dengan satu tekad. Aku ingin  berbagi kebahagiaan dan mengubah dunia menjadi lebih ceria. Aku belajar menjadi lebih dewasa dengan menulis. Memahami diri sendiri dengan mengeja huruf-huruf yang kususun dengan sepenuh hati. Tidak ada dunia yang lebih bisa memahamiku selain dunia menulis. Dan aku ingin semua yang membaca tulisanku ikut merasakannya.

Mulailah aku mengumpulkan mozaik-mozaikku. Satu mozaik bahagia untuk mengubah dunia menjadi lebih ceria. Satu mozaik pahit untuk menjadi pelajaran agar tidak ada yang sedih sepertiku. Sedikit mozaik kenangan agar kita bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya dan menghargai apa yang telah kita miliki sebelumnya. Beberapa mozaik cinta dan kasih sayang untuk dunia yang lebih indah dan tidak hampa. Lalu, sebanyak-banyaknya mozaik hebat untuk melecut semangat dan kreativitas agar dunia menjadi lebih hebat.

Aku ingin berbagi dengan apa yang aku miliki (dengan tulisan). Berharap impian kecilku akan bisa kuraih, menjadi bagian dari sebuah peradaban dunia. Maka kupersembahkan mozaik-mozaikku ini untuk dunia, agar wajahnya menjadi cerah dan hatinya berwarna-warni.

Menulislah, maka kau akan abadi. Menulislah, maka kau akan dikenang. Menulislah, maka kau akan dikenal banyak orang dan jika kau ingin mengubah dunia dari tempat dudukmu, maka menulislah! Menulislah! Menulislah hingga tintamu kering. Menulislah hingga nafasmu tak lagi sanggup untuk menemanimu.

Wiladah El-Fairy Liandra