 |
Aku dan teman-teman SMA |
Catatan kesepuluh/ruang tengah rumahku/29 maret 2010/12:08 dini hari
Malam
ini aku menggerutu dalam hati. Dah berapa hari aku nggak menulis? Aku
juga heran, mengapa aku menjadi pemalas begini? Rasanya kreatifitas itu
hilang. Masa-masa kejayaanku entah jalan-jalan kemana.
Habis
menyelesaikan tugas, aku membuka flashdisknya. Aku membaca sedikit
catatannya (he, map ya! Gag minta izin). Ternyata lumayan juga,
tulisannya bagus n ngebuat aku penasaran. Yang dia sebut “dia” di dalam
catatannya itu siapa ya? Selain catatan itu yang menarik lirik-lirik
lagu kalau yang lainnya cuma laporan kkn dan bahan untuk skripsinya. Aku
rasa mungkin malam ini aku membuatnya jengkel. Soalnya aku belum juga
mengembalikan flashdisknya yang seharusnya kukembalikan kemarin. Semoga
dia bisa tidur lelap malam ini.
Well, sekarang stressku sudah agak
berkurang. Mama sudah sehat dan bisa tersenyum lagi. Malah bukan hanya
tersenyum tapi juga ngomelin aku yang suka lupa membuang sampah makanan
kecil ke tong sampah. Alhasil meja makan jadi bertumpuk sampah makanan
kecil kesukaanku. Tapi lebih daripada itu, aku jadi nggak stress kayak
kemarin. Sumpah! Mama sakit satu minggu ajjah aku udah kayak orang gila.
Apalagi kalau...... Hiii, gag sah dibahas.
Selain itu, sepertinya
aku tambah gemuk ya? Seperti biasa, kalau dirumah terus pasti makan
ajjah. Kalau diluar sibuk dengan urusan organisasi aku pasti lupa makan.
Kayaknya gag ada yang bener yap?
Sebenarnya bukan itu yang ingin
aku tulis. Aku tengah mencari inspirasi. Aku merasa inspirasiku hilang
begitu saja. Memang selama dua tahun lebih ini aku menjadikan dia
inspirasiku. Tapi nggak tau dah kenapa tiba-tiba dia nggak memancarkan
aura itu lagi. Aku coba untuk tiap hari memandang senja dari loteng
rumahku. Tapi nggak bisa dapat juga. Memang inspirasi nggak dateng gitu
ajjah. Mungkin saat kita mencarinya malah dia nggak mau dateng. Eh, pas
kita nggak cari dia datang sendiri.
Memang sich inspirasi terbesar
dalam diriku adalah diriku sendiri. Bagaimana cara aku memandang orang,
menilai sesuatu dan juga menghadapi hidup. Selain itu inspirasi juga
biasanya datang setiap kali aku menginstropeksi diriku.
Sekarang malah bingung!!!!!!
Dulu
aku punya impian untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak jalanan.
Aku ingin memberikan ilmuku pada mereka. Mengajari mereka sesuatu yang
berguna. Kadang-kadang mungkin bisa mentraktir mereka dengan uang hasil
kerjaku sebagai guru les privat. Tapi, aku bingung bagaimana cara
merealisasikannya. Aku ingin melihat sisi lain dari kehidupan mereka
yang selalu di jalan. Orang-orang marginal itu selalu memberiku
inspirasi juga. Setiap kali aku heran melihat mereka. Setiap kali aku
kagum melihat mereka. Setiap kali aku aneh melihat mereka. Setiap kali
aku jengkel dan kesal melihat mereka.
Tapi inget satu hal. Aku nggak mau jadi orang sombong.
Oke,
intinya saat ini aku tengah dalam masa pencarian jati diri
(hahahahaha..... Bahasanya gaya banget!!!!!) Aku seperti merasakan dalam
fase yang berbeda dalam hidup. Hidupku yang monoton dan boring. Aku
mencoba untuk bersemangat dalam segala hal saat ini. Mencoba untuk
mengenal dan mendekati orang-orang yang dulu kubenci. Teman sekelasku
yang tak kusukai kini kudekati. Kakak kelas yang dulu ingin ku
injak-injak kini kucoba untuk tersenyum padanya. Tapi kenapa belum bisa
menerima keberadaan orang lain dalam rumahku?
Oke, pembicaraan jadi
melenceng. Seharusnya pertanyaan pertama adalah, apa sih jati diri itu?
Apa itu berarti diri kita yang seutuhnya ya? Tapi whateverlah, pusing n
bingung jadinya. Yang jelas, saat ini aku merasakan fase baru n berbeda.
Apakah ada yang pernah merasakannya sebelumnya?
Yoook, berbagi pengalaman.
Dan
satu hal. Menurut aku inspirasi itu penting. Sama seperti mimpi. Aku
malah nggak bisa merencanakan hidupku tanpa mimpi dan inspirasi. Aku
merasa seperti berjalan tanpa tujuan. Kayak orang yang ngabisin bensin
muter-muter tapi nggak tau mau ke mana. Makanya aku bilang di awal kalau
stressku agak berkurang yang artinya belum sembuh total. Kepala masih
sakit n badan juga sering bawel. Stress itu gag baik bagi pertumbuhan
alias mengganggu, makanya aku mungil kayak gini. Hehehehe.....
Aku masih mencari mimpiku
Juga inspirasiku yang seperti kamu dulu
Di setiap sisi – sisi kota
Di setiap jalan-jalan yang gersang
Juga dalam setiap senyummu yang mulai memudar
Aku masih selalu berharap
Akan ada keajaiban dalam setiap senyum
Juga peluh dan keinginan yang ikhlas
Sama seperti senyummu yang kini mulai memudar
Entahlah,
Apakah dibalik dinding-dinding kotor kota tua kita
Ataukah disisi-sisi jalan gersang itu
Tempat aku meletakkan impianku?
Hanya senyummu yang sebening embun
Yang dulu selalu kau lontarkan itu
Yang bisa menjawabnya
Kau membawa inspirasi itu pergi
Bersama senyummu yang kini mulai memudar
NB:: Sengaja diposting ulang untuk memberi motivasi diri :D