Saengil Chukha Hamnida Ling-Ling

saengil chukha hamnida saengil chukha hamnida, saranghaneun Ling-Ling saengil chukha hamnida

Nggak nyangka keponakan pertamakuh si Ling-Ling sudah empat tahun aje umurnya. Rasanya baru aja kemarin dia datang dari Malang (asal ibunya, kakak ipar aku) dalam keadaan kecil mungil. Sekarang sudah cerewet, pinter ngomong, pinter menirukan apapun kelakuan orang dewasa, pinter baca doa, pinter panjat wallclimbing, pinter berhitung pakai bahasa inggris, dan bisa membedakan mana cowok cakep and jelek. Haha... Bener bener kemampuan yang terakhir terpampang nyata banget :D

Ini nih sebagian dari potret ponakan pertama dan kesayangan dari bayi hingga sekarang.

Ling Ling bayi

Ling Ling usia 2 tahun

Kue ulang tahunnya yang ke-3. Hehe, Yang buat akuh

Ling-ling usia 3 tahun

khusus di buat sang ayah untuk anak tercintanya.

Ini nih balon yang menjadi incaran para ibu-ibu dan anak-anaknya di setiap acara ultah-an

Para undanggan. Wah, ternyata banyak juga anak-anak di gang rumah :D

Berpose bersama kue ultah dan kado-kadonya. Ituh kado dari aku di pegang terus XD

Yeepii, Tanggal 27 Februari lalu tepatnya hari minggu usianya genap 4 tahun. Itu arrtinya sudah 4 tahun dia menjadi keponakan saya [Haha, nggak lucu].

Sehari Sebelum Hari H
seperti tahun-tahun sebelumnya yang juga  dirayakan, tahun ini pun nggak kalah sibuknya mempersiapkan perayaan ulang tahun si tuan putri kecil. Bak seorang peri cantik dengan tongkatnya flash, kami mempersiapkan segalanya dengan sangat cepat. Sumpah, kayak sulap. Mulai dari kue tart yang dibuat sendiri, nasi kuning yang pulen banget plus lauk-pauknya, menghias ruang tamu, juga meniup balon udara. Semuanya dilakukan satu hari sebelum hari H.

Hadiah
Hari H aku jemput adikku di pondok. Pulangnya baru inget kalau aku belum beli hadiah buat Ling-Ling. Lihat jam sudah jam tiga. Lama mikir nggak nemu-nemu mau kasi hadiah apaan *udah tanya ke mbah google juga padahal* akhirnya sampailah kami di sebuah toko mainan yang katanya menjual dengan harga murah *tapi nggak murahan ya*. Clingak clinguk, muter muter ampek pusing belum nemu juga hadiah yang pas. Maunya sih kasi pistol-pistolan *secara ponakan aku tomboy* tapi adik aku bilang kasi boneka aja. Busyet dah, yang ditunjuk boneka angry bird yang besar banget dan harganya pun besar *baru ketahuan yang pengen sebenarnya dia* sedangkan uang di dompen tinggal 50 rbu aje.
Lihat-lihat lagi, aku tertarik sama mobil-mobilan *anehnya aku pikir itu adalah hadiah yang cocok buat dia* Tapi aku ingat kalau ponakan aku cewek.

Seteleh setengah jam looking-looking sana sini sambil dibuntuti sama mbak penjaga tokonya yang kayaknya sudah kesel sama kami, aku menemukan hadiah yang benar-benar cocok. Sebuat alat musik pukul, kalau nggak salah namanya bambang.
Akhirnya aku beli itu and then ponakan aku suka banget. Cuma yang sekarang jadi masalah tuh alat musik ternyata lebih berisik dari perkiraanku * dan semua penghuni rumah pun seakan melihat sinis padaku yang memberikan hadiah itu :D *

Yahaha, dan ini foto terakhir yang sempat terabadikan sebelum kameranya mati. Jangan lihat wajahnya, ntar pada nggak bisa beralih ke lain hati [ah, candaan yang nggak lucu lagi -_-"]. Dengan centilnya dan sok pintarnya, keponakanku meminta aku dan adikku berpose dan inilah hasil foto anak umur 4 tahun.
Sudah, jangan diperhatiin terus, imutku nggak akan nular ke kalian kok [Hahaha, lagi-lagi nggak lucu]

Inih para lek-nya ikut-ikutan narsis. Berasa balita lagi gitu yah [properti: hadial ponakan aku]. Hasil jepretannya si Ling-Ling :)